Tes Kesehatan Mahasiswa Baru Program PMDK : Tak Apa Meski Tak ITS Lagi

EEPIS-Online, Ada yang berbeda di hari Selasa (12/06) ini. Suasana kampus perjuangan PENS tampak ramai dengan calon mahasiswa baru angkatan pertama PENS. Sejak pagi mereka sudah memadati area poliklinik kampus. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Madiun, Blitar, dan Surabaya sendiri untuk mengikuti tes kesehatan bagi mahasiswa baru.

Yuni, salah satu calon mahasiswa baru yang diterima di jurusan D3 Elektro Industri ini menyatakan bahwa dirinya memang ingin melanjutkan sekolahnya di PENS. Dara kelahiran Blitar ini menambahkan bahwa fasilitas di PENS terbilang cukup bagus dengan biaya yang relative terjangkau. Hal senada juga diungkapkan oleh Ilham. Pemuda asal Surabaya ini lebih memilih mengikuti tes kesehatan di PENS ketimbang mengikuti tes SNMPTN. Calon mahasiswa baru jurusan D4 Elektronika ini juga menambahkan bahwa fasilitas laboratorium yang ada di PENS sangat lengkap dan bagus sehingga dengan fasilitas seperti itu harapan dari alumnus SMAN 6 Surabaya ini kedepannya bisa menorehkan prestasi untuk PENS.

Kebanyakan calon mahasiswa baru yang mengikuti tes kesehatan ini sejatinya memang tidak mengikuti tes SNMPTN. Sehingga benar-benar pilihan yang berat jika calon mahasiswa baru tersebut mendaftar kedua-duanya. Hanya yang benar-benar berniat ingin kuliah di PENS sajalah yang mengikuti tes kesehatan dan psikotest. Seperti halnya Ridwan Adi Nugroho, calon mahasiswa baru jurusan D4 Mekatronika ini tertarik dengan PENS setelah mengikuti pelatihan robotika yang diadakan oleh gabungan mahasiswa dari berbagai institusi ini. Dari pelatihan tersebut alumnus MAN 2 Madiun ini memutuskan untuk melanjutkan studynya di PENS lewat jalur PMDK.

Tidak banyak yang terlalu peduli dengan status PENS yang sudah tidak menjadi bagian dari ITS. Karena menurut mereka semua itu tergantung individunya. "Saya sudah tahu, kalau PENS sudah bukan bagian ITS lagi. Tapi itu bagi saya tidak menjadi masalah karena memang niat saya disini untuk belajar. Lagian sebagus apapun institusinya kalau anaknya tidak mumpuni ya sama saja" ungkaap Pandu.