PHBD 2012 : Pengabdian Pada Masyarakat Ngawi

EEPIS-Online, Setelah melalui beberapa tahap penilaian Program Hibah Bina Desa (PHBD) pada tanggal 2-3 Agustus 2012 lalu. Dan berdasarkan dengan surat keputusan dari DIKTI (06/08).

Salah satu tim dari Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) PENS, berhasil masuk sebagai salah satu dari 40 tim yang mana proposalnya akan didanai oleh Direktorat pembelajaran dan Kemahasiswaan.Tim ini telah berhasil melewati 1.049 pengirim proposal di berbagai organisasi mahasiswa (IOMS/BEM/UKM).Dan tidak tanggung-tanggung, DIKTI mengucurkan dana maksimal 50 juta rupiah untuk membiayai setiap proposal pelaksanaan.

Ide yang di gagas oleh Churnia Sari dan di gawangi oleh Ummi Sholikhah dan Febra Gamalia ini, berawal dari kisah seorang temannya yang bapaknya berdomisili di daerah Ngawi. Bapak tersebut memiliki semangat yang luar biasa untuk membangun desanya, beliau ingin membuka usaha lele, namun disana kenyataannya air masih sulit didapatkan. Dari sinilah churnia mempunyai ide untuk merealisasikannya. Idenya ini sempat di tuangkan ke dalam PKM. "Alhamdulillah keterima, namun dana yang diberikan hanya 5,5 juta sedangkan dana yang dibutuhkan kurang lebih 10 juta" ucap kurnia. Dengan dana sebesar itu Churnia berhasil membuat sumur didaerah tersebut sebagai sumber air.

Namun niat baik Churnia dan kawan kawan tidak hanya berhenti disitu, melihat dari mata pencaharian warga Desa Kwadungan Lor, Padas, Ngawi yang masih monoton, dan sedikit tertinggal. Ummi Sholikhah bersama dua rekannya yaitu Sri wahyuni dan Dewi Rahayu yang notabene nya adalah anak UKKI melanjutkan perjuangan tersebut. Mereka mencoba lagi dalam program DIKTI lainnya yaitu PHBD (Program Hibah Bina Desa) melalui pembudidayaan ikan lele pada kolam ikan terpal dengan dibimbing oleh Bapak Rengga Asmara.

"berharap setelah kebutuhan airnya tercukupi dan bertambahnya mata pencaarian,kehidupan di desa Kwadungan Lor bisa lebih baik dan mengurangi kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari hari."Ujar Ummi.

Hari ini (09/09) Ummi Sholikhah, akan berangkat ke Jakarta sebagai delegasi untuk presentasi dan mendapatkan pengarahan dari DIKTI. Rengga berharap bahwa tim yang lolos ini dapat menjadi trendsetter baru di antara mahasiswa PENS selain PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) yang juga diadakan oleh DIKTI ."berharap dengan ini,para mahasiswa mendapatkan pengalaman dan bisa terjun langsung di masyarakat serta menyelesaikan problem yang ada disana," ujarnya. (ade/ryo)